post-title

Apakah aman balita makan sushi?

Restoran sushi tersebar di seluruh Indonesia dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Bagi Anda yang penggemar sushi mungkin pernah berpikir ingin memberikan sushi🍣 pada si kecil. Tapi, bolehkah balita makan sushi?


Mengenal lebih dalam sushi dan risikonya

💡Sushi dan sashimi

Sushi dan sashimi merupakan makanan khas Jepang yang menggunakan makanan-makanan laut sebagai bahan utamanya. Ada sushi yang disajikan mentah, namun ada juga yang disajikan matang. Sashimi merupakan potongan daging ikan🐟 mentah yang langsung disajikan.

☁️Risiko mengonsumsi sushi dan sashimi

Daging ikan yang disajikan mentah berisiko mengandung parasit dan bakteri🦠 yang dapat membahayakan kesehatan. Karena itu, mengonsumsi sushi dan sashimi berisiko mengalami diare, muntah, atau keracunan makanan yang diakibatkan oleh sushi dan sashimi yang kurang terjaga kebersihannya.


Apakah balita boleh makan sushi dan sashimi?

✨Bagaimana sistem kekebalan tubuh balita?

Sistem kekebalan tubuh anak yang berusia 2 hingga 3 tahun belum berkembang dengan sempurna. Setelah menginjak usia 4 sampai 6 tahun🗓️, barulah sistem kekebalan tubuh anak berkembang sempurna seperti orang dewasa.

📌Apakah balita aman makan sushi dan sashimi?

Biasanya, sushi dan sashimi mentah baru boleh diberikan kepada anak yang telah menginjak usia 5 sampai 6 tahun. Sedangkan di Jepang, biasanya orang tua akan menunggu anaknya sampai berusia 3 hingga 5 tahun sebelum memberikan sushi🍣 pertamanya.


Tips makan sushi dan sashimi bagi si kecil

✔️Konsumsi sushi yang disajikan matang

Akan lebih baik untuk memberikan anak👶 sushi yang disajikan matang daripada mentah. Selain itu, pastikan restoran sushi atau sashimi yang didatangi terjamin kebersihannya.

📝Ketahui apakah anak alergi dengan makanan laut

Pastikan Anda telah mengetahui apakah si kecil mempunyai alergi makanan laut ataukah tidak sebelum memberikannya sushi. Jika ingin mengonsumsi sushi dan sashimi, lebih baik untuk memilih kepiting🦀 atau ikan salmon yang tidak mengandung merkuri.