post-title

Apa itu sindrom Asperger?

Terdapat gangguan perkembangan yang memengaruhi perilaku yang disebut dengan sindrom Asperger. Sindrom Asperger✨ agak berbeda dengan gangguan spektrum autisme lainnya. Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai sindrom Asperger!


Mengenal lebih dalam sindrom Asperger

💡Sindrom Asperger, sindrom apakah itu?

Sindrom Asperger merupakan gangguan perkembangan yang menyebabkan penderitanya sulit untuk bersosialisasi💭 dengan orang lain. Biasanya pengidap sindrom Asperger adalah anak laki-laki. Sebagian besar kasus sindrom Asperger didiagnosis antara usia 5-9 tahun, namun ada juga beberapa yang didiagnosis di usia 3 tahun.

⚡Perbedaan sindrom Asperger dengan autisme

Meskipun gejala dari Asperger dengan autisme sangatlah mirip, namun Asperger dianggap sebagai autisme ringan. Biasanya, pengidap sindrom Asperger merupakan anak-anak dengan kecerdasan🧠 tinggi. Mereka juga dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.


Ciri-ciri anak pengidap sindrom Asperger

👀Gangguan dalam interaksi sosial

Anak penderita sindrom Asperger sering merasa dirinya berbeda dengan orang lain dan merasa sulit😞 untuk dipahami atau memahami lawan bicaranya. Mereka merasa kesulitan dalam memahami norma sosial yang tidak dapat dijelaskan dengan nalar.

🍃Memiliki indra yang amat peka

Seperti autisme, anak dengan Asperger mempunyai indra yang sangat peka. Mereka umumnya mudah merasa terganggu saat mendengar suara bising👂, menyentuh tekstur benda asing, atau melihat warna tertentu.

🗓️Rutinitas berulang

Anak dengan sindrom Asperger tidak menyukai hal yang tidak dapat diprediksi. Karena itu mereka biasanya mempunyai rutinitas yang telah pasti. Contohnya, berangkat sekolah dengan rute yang sama tiap harinya, sarapan🍽️ dengan takaran dan menu yang sama setiap hari.


Bagaimana cara menangani sindrom Asperger?

🎈Terapi fisik

Melakukan terapi fisik akan membantu anak untuk melakukan berbagai gerakan fisik seperti naik turun tangga, melompat, berlari🚶‍♀️, mengayuh sepeda. Hal ini dapat mengembangkan kekuatan inti tubuh anak.

✔️Terapi perilaku kognitif (CBT)

Melalui terapi CBT, anak akan belajar bagaimana cara mengatasi emosi dan bertindak secara sosial. Melalui terapi, akan diajarkan cara mengendalikan kecemasan😢, impuls, mengamuk, atau obsesi.