post-title

Si kecil terkena infeksi saluran kemih

Tidak hanya orang dewasa, bayi, balita, anak-anak juga dapat mengalami infeksi saluran kemih. Gejala infeksi saluran kemih pada anak-anak terutama bayi memang sulit untuk terlihat. Simak informasi selengkapnya mengenai infeksi saluran kemih🚽 anak berikut ini.


Mengenal lebih dalam infeksi saluran kemih (ISK)

💡Apa itu infeksi saluran kemih (ISK)?

Infeksi saluran kemih✨ merupakan infeksi yang meliputi ginjal, ureter dan uretra. ISK dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ISK atas (infeksi pada ginjal), dan ISK bawah (infeksi pada kandung kemih).

👶Apakah ISK sering dialami bayi?

Infeksi saluran kemih umum dialami bayi atau anak yang masih mengenakan popok. Kurang lebih 4 persen bayi dan balita menderita kondisi ini di 12 bulan pertama🗓️.


Apa saja gejala infeksi saluran kemih pada bayi dan balita?

☁️Gejala bayi mengalami ISK

Biasanya gejala yang dialami bayi yang mengalami ISK adalah muntah, demam, diare, menangis, lebih rewel, tidak mau menyusu. Selain itu, meskipun sedikit-sedikit, tapi bayi lebih sering buang air kecil🧻, dan urine mengeluarkan bau tidak sedap.

📌Gejala balita yang mengalami ISK

Berdasarkan American Academy of Pediatrics, salah satu gejala yang paling umum dari ISK yang dialami anak-anak dari lahir sampai usia 2 tahun adalah demam😖 yang tidak dapat dijelaskan.

Selain itu, gejala lain dari ISK pada anak adalah sering ke kamar mandi, sensasi terbakar atau nyeri ketika buang air kecil, dan urine berbau tidak sedap, berwarna gelap, keruh, dan berdarah. Anak juga lebih rewel, mengeluh punggung atau perut bagian bawahnya sakit, kurang nafsu makan🍴, dan demam.


Cara mengobati ISK pada bayi dan balita

🏥Pengobatan ISK pada bayi

Untuk bayi yang masih berusia di bawah 3 bulan, biasanya dokter👩‍⚕️ akan memberikan antibiotik melalui infus. Bayi juga harus mengonsumsi ASI secara cukup untuk menjaga cairan tubuhnya tetap terpenuhi dengan baik.

✔️Pengobatan ISK pada balita

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri yang diminum selama 3 sampai 10 hari. Sesudah obat habis, dokter akan melakukan tes urin📝 lagi guna melihat apakah infeksi telah benar-benar sembuh.