post-title

Mengenal Sindrom Heller

Sindrom Heller termasuk ke dalam kategori gangguan spektrum autisme. Penting bagi orang tua untuk mengenali sindrom Heller sedini mungkin guna dilakukan pengobatan agar anak dapat mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik😉.


Apa itu Sindrom Heller?

💭Mengenal apa itu Sindrom Heller

Sindrom Heller merupakan kondisi saat tumbuh kembang anak berjalan normal sampai usia 3-4 tahun. Namun, pada bulan berikutnya anak akan kehilangan kemampuan dari berbagai sisi, sosial, bahasa, mental, dan motorik🦵.

📝Penyebab Sindrom Heller

Belum diketahui dengan jelas penyebab pasti dari terjadinya sindrom Heller. Namun, dari pemeriksaan elektroensefalografi, para ahli menduga aktivitas listrik otak🧠 pada setengah penderita sindrom Heller tidak normal.


Apa saja gejala Sindrom Heller?

📌Penurunan pada minimal dua dari kemampuan berikut

Setidaknya hingga usia 2 tahun, anak akan memperlihatkan perkembangan yang normal. Namun sesudahnya, ia akan mengalami penurunan bahkan kehilangan pada minimal dua dari kemampuan seperti, memahami bahasa, bermain, menggerakkan anggota tubuh, berbicara, atau mengendalikan buang air besar🚽 atau kecil.

✨Pola perilaku tertentu

Anak yang mengalami sindrom Heller juga akan mempunyai pola perilaku tertentu. Di antaranya, mempunyai kebiasaan tertentu dan akan marah ketika kebiasaan tersebut berubah atau terganggu, memerhatikan objek secara berlebihan, melakukan gerakan tertentu dengan berulang, sensitif dengan suara, cahaya💡, sentuhan.


Cara pengobatan Sindrom Heller

Walau pengobatan yang dilakukan berikut ini tidak bisa menyembuhkan sindrom Heller, namun dapat membantu anak untuk beraktivitas dengan lebih baik.

✔️Dilakukan terapi

Dapat dilakukan terapi perilaku seperti analisis perilaku terapan untuk mengajarkan anak cara berkomunikasi, berperilaku, dan bersosialisasi. Selain itu, dapat dilakukan pula metode sensory enrichment terapi untuk melatih motorik dan sensorik anak setiap hari🗓️.

👩‍⚕️Resep obat dari dokter

Dokter juga dapat meresepkan beberapa jenis obat guna mengurangi gejala yang dialami oleh penderita. Contohnya, obat💊 antipsikotik seperti risperidon, obat antidepresan golongan SSRIs, dan obat anti kejang.