post-title

Hormon Melatonin Penting, lho Bagi Anak!

Ada beberapa anak yang kesulitan untuk tidur😴 yang disebabkan oleh berbagai faktor. Insomnia yang dialami oleh anak ini dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhannya. Jika sudah mencoba berbagai cara tapi tetap anak sulit untuk tertidur, Anda mungkin dapat mencoba memberikan anak dosis melatonin. Simak informasinya berikut ini!


Mengenal lebih dalam melatonin

❓Melatonin? Hormon apa itu?

Hormon melatonin merupakan hormon yang diproduksi dengan alami oleh tubuh yang berperan dalam mengatur waktu untuk tidur dan memberi rasa rileks☘️ pada tubuh.

🙋Bagaimana cara kerja hormon melatonin?

Kadar hormon melatonin akan meningkat dalam tubuh saat malam hari dan menurun pada pagi hari. Hormon melatonin diproduksi pada kelenjar pineal yang jika kelenjar ini tidak bisa memproduksi melatonin, maka siklus tidur anak kemungkinan tidak lagi mengikuti waktu 24 jam⏲️ dan memerlukan suplemen melatonin.


Apakah anak boleh diberikan suplemen melatonin?

🧒🏻Apakah penggunaan suplemen melatonin efektif bagi anak?

Penggunaan suplemen melatonin bagi anak yang sulit tidur yang disebabkan oleh perangkat pemancar cahaya, maka tidak akan memperoleh manfaat dari melatonin karena perangkat ini akan menekan melatonin. Namun, penggunaan melatonin bagi anak dengan kondisi ADHD, autisme, gangguan penglihatan👀 yang kesulitan tidur dapat memanfaatkan melatonin. 

💭Amankah memberikan melatonin pada anak?

Jika suplemen melatonin diberikan dalam dosis sedang, dalam jangka pendek, dan dibawah pengawasan dokter👩‍⚕️, maka aman diberikan pada anak. Anda dapat memberikan melatonin pada anak kurang lebih 30 hingga 60 menit sebelum anak tidur.


Bagaimana dosis melatonin bagi anak?

📝Tergantung dengan kondisi anak

Pemberian melatonin bagi anak tergantung pada kondisi anak. Pemberian dosis bisa berbeda-beda antara 0,5 mg sampai 6 mg dan harus atas resep dokter🏥.

📌Dampak jika anak overdosis melatonin

Overdosis melatonin pada anak dapat memberikan dampak seperti diare🚽, sakit kepala, mual, rasa cemas, anak menjadi agresif, dan pusing. Selain itu, juga akan memengaruhi ritme sirkadian anak.