Privasi adalah hal personal yang penting untuk dijaga dari diri seseorang. Karena itu, mengajarkan anak privasi✨ sejak dini merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Bagaimana cara mengajarinya?
Efek buruk jika anak tidak mempunyai privasi
🙅♀️Anak kesulitan menghargai dan menolak
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit untuk menghargai batasan yang dimiliki oleh orang lain. Anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit menolak orang lain. Hal ini terjadi karena ia terbiasa untuk selalu mengiyakan keinginan orang tuanya👨👩👧
📌Anak sulit percaya dan sulit membangun batasan
Anak akan sulit untuk percaya dengan orang lain. Serta sulit dalam membangun batasan✋ yang sehat dalam bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini akan membuat anak menjadi mudah dimanfaatkan oleh orang sekitarnya saat ia sudah dewasa nanti.
Apa saja bentuk privasi anak yang orang tua perlu hargai?
🚪Saat masuk ke kamar anak
Pastikan untuk mengetuk pintu kamar anak sebelum memasuki kamar anak👦. Hindari diam-diam masuk ke kamar anak.
⚠️Hindari melakukan hal ini!
Hindari membaca buku harian anak tanpa izinnya. Selain itu, hindari pula untuk memposting foto anak di media sosial📱 tanpa izin anak. Pastikan untuk meminta izin pada anak ketika hendak mengeluarkan barang dari dompet atau tasnya.
Bagaimana cara mengajarkan anak privasi?
☝️Ajarkan anak untuk minta izin sebelum melihat sesuatu milik orang lain
Ajarkan anak sedari dini untuk membedakan mana yang miliknya dan mana yang bukan. Ajarkan anak👧 untuk meminta izin sebelum melihat sesuatu milik orang lain. Anda juga dapat mengajarkan anak untuk mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan orang lain.
✍Buat “skrip sosial” bersama anak
Anda dapat mengajak anak untuk membuat daftar apa yang bisa dilakukan anak untuk menghargai privasi pada selembar kertas. Contohnya “Aku harus menutup pintu saat memakai kamar mandi🚿”, “Aku tidak boleh menyentuh orang lain saat sedang berbicara dengan mereka”. Anda dapat menempel kertas ini di tempat anak bisa sering membacanya.