post-title

Seks Oral saat Hamil?

Wanita yang sedang hamil mengalami perubahan hormon yang membuat situasi hati jadi tidak menentu. Hal ini sama dengan keinginan seks yang terkadang naik atau turun. Saat perut membesar, maka salah satu alternatifnya adalah melakukan oral seks. Amankah seks oral👄 saat hamil? Mari simak bahasannya berikut ini.


Bolehkah seks oral saat hamil?

👩‍⚕️Disarankan oleh dokter

Seks oral boleh dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. Para ahli justru menyarankannya bagi ibu hamil yang mempunyai serviks lemah. Meski begitu, memang ada yang perlu diperhatikan saat melakukannya. Namun secara umum seks oral diperbolehkan saat hamil.😊

🤔Keamanan seks oral

Saat melakukan seks oral, penting bagi pasangan suami istri untuk melakukannya secara aman agar tidak membahayakan ibu hamil maupun janin. Hindari meniup💨 vagina ibu hamil ketika melakukan seks oral. Hal ini karena udara yang masuk dapat menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah vagina sehingga emboli udara dapat masuk ke pembuluh yang jika sampai plasenta berisiko menghambat perkembangan janin. 


Cara aman seks oral saat hamil

✨Kedua belah pihak sehat

Suami dan istri harus dalam keadaan prima atau tidak sakit. Pasangan dapat memeriksa apakah ada luka atau hal tidak normal lainnya di organ intim masing-masing. Selain di organ intim, perlu untuk melihat kesehatan mulut dan tenggorokan pasangan. 

✅Stimulasi yang benar

Pasangan💑🏽 yang memberikan stimulasi yang benar akan meningkatkan keintiman dan kenikmatan bagi kedua belah pihak. Tentu saja saat melakukannya dengan tidak ada rasa tertekan dan keberatan.

💡Perlindungan dan kebersihan

Salah satu cara untuk melindungi dari berbagai macam penyakit menular seksual adalah dengan menggunakan kondom atau dental dam. Pastikan tetap gunakan kondom atau dental dam saat ingin melakukan seks oral. Pastikan juga untuk membersihkan organ intim dan juga bagian mulut dengan menyikat gigi.🪥


Risiko seks oral saat hamil

🙋Anggapan seks oral lebih aman daripada penetrasi langsung

Seks oral dianggap lebih tidak berbahaya daripada melakukan penetrasi secara langsung pada penularan penyakit HIV. Akan tetapi, tidak dengan penyakit lainnya. Jika melakukan seks oral, maka Anda secara langsung akan terpapar cairan kelamin. Hal ini yang dapat menyebabkan risiko terkena virus atau bakteri🦠 berpenyakit. 

💭Penyebaran penyakit

Terpaparnya cairan kelamin meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti sifilis, herpes, hepatitis A dan B, klamidia, dan banyak penyakit kelamin lainnya.