post-title

Kapan Bayi Bisa Tengkurap?

Bayi mengalami tahap perkembangan yang melibatkan posisi tengkurap sebelum mereka mulai merangkak dan berjalan🚶🏻‍♀️. Orang tua memainkan peran penting dalam mendampingi proses ini, memantau kesehatan dan kenyamanan bayi karena terlalu lama dalam posisi tengkurap juga dapat berdampak negatif.


Bayi berlatih tengkurap

🙋🏻‍♀️Pada usia berapa bayi belajar tengkurap?

Pada usia 1 bulan 3 minggu, bayi mulai mampu mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat, dan pada usia 3 bulan dapat mengangkatnya hingga 90 derajat. Setelah mencapai usia 4 bulan, bayi👶 dapat tengkurap sendiri. Sebelum mencapai kemampuan itu, penting untuk melatih bayi dalam posisi tengkurap melalui tummy time atau menelungkupkannya di dada.

❓Bagaimana cara melatih bayi untuk tengkurap?

Mengajari bayi tengkurap sebaiknya dilakukan setelah ia mampu menyangga kepalanya sendiri. Lakukan latihan tengkurap sebanyak 5-6 kali sehari, masing-masing selama 5 menit dengan jeda di antara latihan. Pastikan bayi dalam keadaan nyaman dan gembira😆 selama proses ini. Memberikan mainan dapat menjadi motivasi bagi bayi untuk tengkurap.

👀Pentingnya mengawasi bayi yang sedang belajar tengkurap

Bayi dapat mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) saat tertidur😪 dalam posisi tengkurap dalam waktu yang lama, yaitu kematian yang tidak terduga. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan pernapasan pada bayi.

🤚Faktor penghambat perkembangan bayi

Bayi yang jarang menggunakan anggota tubuh tertentu akan mengalami kesulitan dalam melakukan posisi tengkurap secara mandiri. Salah satu tanda bahwa bayi siap untuk tengkurap adalah ketika ia mampu memegang benda sebagai indikasi bahwa kekuatan genggamannya🤛 cukup untuk memiringkan tubuh sebelum melakukan tengkurap.


Manfaat tengkurap bagi bayi!

💫Meningkatkan kemampuan sensorik bayi

Proses belajar tengkurap mengenalkan bayi pada tekstur kain🧶 atau karpet sebagai alas, serta memperkenalkannya pada sudut pandang yang berbeda dari posisi terlentang sebelumnya. Hal ini berkontribusi positif pada perkembangan sensorik bayi.

🌟Meningkatkan kemampuan motorik bayi

Posisi tengkurap membantu menguatkan otot leher, bahu, dan kepala bayi, serta meningkatkan kemampuan motoriknya. Hal ini memungkinkan bayi untuk berguling, membalikkan tubuh, hingga akhirnya belajar duduk🪑 dan berjalan.

📌Menghindari risiko kepala bayi menjadi peyang

Meskipun posisi tidur terlentang dianjurkan untuk mencegah SIDS pada bayi, terlalu sering menghabiskan waktu dalam posisi tersebut dapat menyebabkan kepala bayi menjadi peyang karena tulang🦴 tengkorak yang terbiasa dengan posisi tersebut.


Tips mempermudah proses latihan tengkurap

✅Meletakkan bayi di atas perut dengan posisi tengkurap

Posisi ini dapat mempererat hubungan antara ibu dan bayi serta memberikan kenyamanan bagi si kecil. Meletakkan bayi di atas perut atau dada bisa dilakukan setelah menyusui, saat bermain, atau saat hendak tidur😴. Posisi ini dapat membantu bayi dalam proses belajar tengkurap.

🙌Perlu kesabaran dan semangat selama prosesnya

Proses bayi belajar tengkurap membutuhkan waktu secara perlahan. Mulai dari beberapa detik saja, kemudian secara bertahap bayi akan terbiasa. Penting bagi orang tua yang mendampingi untuk tetap bersemangat dan mencari ide kreatif💭 agar bayi berhasil tengkurap sendiri.

🪞Berikan mainan atau cermin sebagai rangsangan

Memanfaatkan mainan dan cermin dapat mendorong bayi untuk tengkurap. Tempatkan cermin di atas kepala bayi untuk merangsangnya mengangkat kepala saat rasa ingin tahunya sedang tinggi. Sementara itu, mainan🧸 dapat menjadi motivasi bayi untuk mengambilnya sehingga terdorong untuk mengubah posisi tubuh hingga tengkurap.