Jahe tergolong dalam tanaman herbal yang memiliki berbagai khasiat, tersedia secara luas, dan harganya terjangkau. Namun, bagi ibu hamil, penting untuk dipertimbangkan dengan hati-hati apakah jahe aman untuk dikonsumsi karena keselamatan dan kesehatan bayi👶 tetap menjadi prioritas utama.
Boleh tidak ya konsumsi jahe saat hamil?
🧐Mitos atau fakta konsumsi jahe baik untuk kehamilan?
Berdasarkan informasi yang didapat dari WebMD, mengonsumsi jahe saat hamil dapat meredakan rasa mual🤢 dan memberikan manfaat lainnya jika dikonsumsi dengan bijak. Namun, perlu dihindari konsumsi jahe secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko keguguran.
✨Tips mengonsumsi jahe dengan bijak
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi jahe tidak lebih dari 4 cangkir☕️ per hari atau setara dengan 5 gram jahe parut yang direndam dalam air. Namun, saat mendekati waktu persalinan, sebaiknya ibu menghindari konsumsi jahe untuk mencegah risiko terjadinya perdarahan.
🥛Resep minuman jahe
Siapkan minuman jahe dengan cara merendam 5 gram parutan jahe atau sekitar 1 sendok teh jahe dalam air panas♨️. Tambahkan air secukupnya sesuai selera dan nikmati minuman jahe secara perlahan untuk meredakan rasa mual.
✅Manfaat konsumsi jahe selama kehamilan
Konsumsi jahe selama kehamilan mampu meredakan rasa cemas😩, kram, dan mual karena kandungan shogaol dan gingerol yang dapat mempercepat pengosongan perut. Jahe juga memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, meredakan sakit tenggorokan, serta mengatur kadar kolesterol dan gula darah.
Jahe bisa berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan tepat!
⚠️Bahaya konsumsi jahe secara berlebihan
Mengonsumsi jahe secara berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko perdarahan dan keguguran, tetapi juga dapat menyebabkan sakit perut, muncul ruam pada kulit, dan iritasi mulut👄. Untuk itu, disarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram jahe yang direbus setiap harinya.
📌Kondisi kehamilan yang mengharuskan ibu hamil menghindari jahe
Ibu hamil perlu menghindari konsumsi jahe dalam beberapa kondisi tertentu yang dapat menyebabkan perdarahan. Hal ini berlaku bagi ibu hamil🤰 yang pernah mengalami perdarahan vagina atau keguguran, sedang menggunakan obat-obatan untuk diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi, serta memiliki gangguan pembekuan darah.