post-title

Amankah Jengkol bagi Bumil?

Bagi sebagian orang, jengkol memiliki bau👃 yang menyengat sehingga mereka enggan untuk mengonsumsinya. Namun, ada juga orang yang justru sangat suka makan jengkol. Namun, pertanyaannya adalah bagaimana jika seorang wanita hamil ngidam makan jengkol? Apakah aman bagi ibu hamil untuk mengonsumsinya?


Boleh tidak ya makan jengkol saat hamil?

🤔Memangnya jengkol bernutrisi?

Jengkol, makanan yang sering dikenal karena bau khasnya, sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting, seperti protein, kalium, kalsium, serat, fosfor, serta vitamin C🍊 dan vitamin B1, B2, dan B3 yang berperan dalam menjaga kesehatan dan melengkapi kebutuhan gizi tubuh.

👀Mitos atau fakta makan jengkol saat hamil berbahaya?

Banyak mitos tentang aturan makan selama kehamilan, salah satunya adalah larangan🙅🏻‍♀️ mengonsumsi jengkol karena dapat menyebabkan kontraksi atau masalah lainnya. Namun, sebenarnya hal ini tidak benar. Jengkol juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh selama kehamilan jika dikonsumsi dengan bijaksana.


Jangan remehkan jengkol, ini dia khasiatnya!

✨Makan jengkol bisa mengurangi sembelit

Pada masa trimester ke-3 kehamilan, sembelit sering kali menjadi masalah yang dihadapi oleh ibu hamil🤰 karena rahim yang semakin membesar menekan rektum dan usus, mengganggu proses pencernaan. Namun, jengkol yang kaya akan serat dapat membantu mengatasi masalah sembelit ini dengan meningkatkan massa feses dan memperlancar proses pencernaan.

🦴Siapa sangka, jengkol juga bisa mendukung pembentukan tulang, lho!

Jengkol mengandung kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang. Sekitar 85% fosfor dalam tubuh manusia terdapat pada gigi dan tulang sehingga jengkol dapat menjadi sumber nutrisi yang baik untuk memperkuat💪 tulang ibu hamil dan mendukung pembentukan tulang janin yang sedang berkembang.


Meski berkhasiat, jengkol tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan

📌Ginjal bisa mengalami cedera

Penting untuk diingat bahwa konsumsi jengkol yang berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal, tidak hanya pada ibu hamil tetapi juga pada semua orang. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi✋ porsi makan jengkol hanya sekitar 100 gram dengan frekuensi sebulan atau dua bulan sekali. Gejala cedera ginjal yang umumnya muncul adalah kesulitan buang air kecil, kencing berdarah, dan nyeri😔 perut.

👶Nanti bayi jadi sulit lahir!

Berdasarkan penelitian🔍 Global Health Action, konsumsi jengkol secara berlebihan sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena dapat berdampak negatif pada perkembangan janin dan menyulitkan proses persalinan di kemudian hari.

⚠️Asam jengkolat dalam jengkol

Asam jengkolat dalam jengkol bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Efeknya dapat menyebabkan masalah seperti kesulitan buang air kecil, peningkatan tekanan darah, mual🤢, serta nyeri di area pinggang atau perut yang sering disebut dengan "kejengkolan".