Darah nifas merupakan salah satu kondisi yang membuat ibu menjadi khawatir dan bertanya-tanya🙋🏻♀️ akan kondisi kesehatannya. Terdapat beberapa tahapan darah nifas yang perlu diketahui agar ibu dapat mengetahui kapan kondisi normal dan kapan tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Fakta-fakta seputar darah nifas
❓Apa yang dimaksud dengan perdarahan nifas?
Kondisi ketika terjadi perdarahan setelah melahirkan baik dengan persalinan caesar ataupun normal. Hal ini terjadi karena hasil dari proses alami tubuh untuk membersihkan🧹 rahim dari sisa-sisa jaringan plasenta.
⚠️Apakah berbahaya?
Keluarnya darah nifas setelah melahirkan merupakan kondisi yang wajar bagi ibu hamil. Namun, jika ibu merasakan gejala yang mengganggu dan tidak biasa sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter👩🏻⚕️.
Apa saja tahapan darah nifas?
🕒24 jam setelah melahirkan
Warna darah cenderung merah terang🌹atau kecokelatan dan gumpalan darah keluar dengan ukuran yang bervariasi, ada yang berukuran kecil sampai ada yang sebesar bola golf.
✔️Minggu pertama setelah melahirkan
Pada masa ini darah berwarna merah muda🌺 atau cokelat tua dan memiliki tekstur berair. Gumpalan darah berukuran lebih kecil dibandingkan hari pertama.
✌️Minggu kedua pasca melahirkan
Darah cenderung menjadi berwarna putih kekuningan. Darah dapat kembali berubah warna menjadi kemerahan ketika ibu mulai banyak beraktivitas🚶🏻♀️.
📅Minggu ketiga sampai kelima
Pada umumnya, perdarahan biasanya sudah tidak terjadi. Namun, jika perdarahan masih terjadi biasanya warna darah akan menyerupai keputihan.
📌6 minggu pasca melahirkan
Umumnya, perdarahan telah berhenti, dan mungkin ada beberapa ibu yang mengalami bercak dengan berbagai warna seperti merah, cokelat🍫, atau kuning setelah beraktivitas.
Hal apa saja yang harus dilakukan?
💤Perbanyak istirahat
Istirahat😴 yang cukup juga disarankan agar kondisi tubuh ibu tetap stabil dan rileks untuk mencegah risiko terjadinya perdarahan hebat.
🙅🏻♀️Menghindari memakai tampon
Selama masa nifas, ibu dianjurkan untuk tidak menggunakan tampon karena penggunaan tampon dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri🦠.
🫧Kebersihan organ reproduksi
Menjaga kebersihan organ reproduksi, salah satunya dengan mengganti pembalut secara berkala dan mencuci🧼 tangan sebelum dan sesudah melakukan penggantian pembalut.