post-title

Bayi Sembelit? Ini Tips Mengatasinya!

Perlu dicurigai🔎 jika bayi memiliki tekstur tinja yang keras atau ukurannya kecil-kecil, bahkan belum juga buang air besar selama lebih dari 3 hari karena hal ini bisa menjadi tanda alami dari kondisi sembelit. Sembelit pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak boleh diabaikan begitu saja yang sebaiknya segera ditangani untuk mencegah kondisi yang makin parah.


Waspada penyebab bayi alami sembelit

💦Kurangnya asupan air si kecil

Ketika gigi susu🦷 bayi tumbuh atau bayi mengalami sariawan, mereka cenderung menolak untuk makan dan minum yang dapat mengakibatkan berkurangnya asupan cairan dalam tubuh. Hal ini perlu diperhatikan karena keseimbangan cairan dalam tubuh sangat penting, terutama untuk menjaga kelancaran pencernaan dengan melunakkan tinja.

🍼Transisi dari ASI ke susu formula

Peralihan dari ASI ke susu formula dapat menjadi faktor pemicu sembelit pada bayi karena terdapat perbedaan dalam komposisi nutrisi antara susu formula dan ASI. Perubahan tersebut dapat menyebabkan bayi kesulitan dalam buang air besar atau bahkan membuat bayi enggan🙅‍♀️ untuk buang air besar karena konsistensi tinja yang lebih padat dan sulit dikeluarkan.

☁️Bayi alami kondisi medis tertentu

Bayi yang mengalami kesulitan buang air besar mungkin memiliki diagnosis medis yang melibatkan kondisi seperti penyakit hipotiroid, kelainan pada sumsum tulang belakang, hiperkalsemia, hirschsprung, alergi terhadap susu sapi🐄, atau paparan keracunan makanan. Selain itu, aspek psikologis juga dapat memengaruhi sistem pencernaan bayi, terutama saat ia sedang beradaptasi dengan lingkungan baru.

🤢Bayi mulai diberikan MPASI

Bayi sering mengalami sembelit saat mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI)🥣 secara bertahap karena sistem pencernaan bayi yang sebelumnya belum terbiasa dengan makanan padat sedang beradaptasi dalam mengolah makanan yang lebih kompleks.


Strategi efektif atasi sembelit

☝️Memastikan si kecil selalu terhidrasi dengan baik

Bayi tidak hanya mendapatkan cairan dari air minum, tetapi juga dari sumber lain seperti sup atau jus, terutama jus yang terbuat dari buah dan sayuran🥕 segar yang kaya serat dapat memberikan dukungan untuk pencernaan yang lancar pada bayi. Jus disarankan untuk diberikan setiap hari selama satu minggu dengan batasan tidak melebihi 120 ml setiap harinya.

🥛Hindari terlalu banyak memberikan susu sapi untuk bayi

Memberikan susu sapi secara berlebihan dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan buang air besar🚽. Jika usia bayi sudah mencapai 18 bulan, disarankan untuk tidak memberikan lebih dari 500 ml susu sapi per hari. Selain itu, sebaiknya hindari memberikan minuman manis sebelum waktu makan.

🥬Memilih makanan yang tinggi serat untuk mendukung kesehatan pencernaan

Ketika mulai memberikan makanan pendamping ASI, orang tua disarankan untuk memilih makanan yang tinggi serat guna menjaga pencernaan bayi agar tidak bekerja terlalu keras. Prioritaskan pemberian buah-buahan dan sayuran yang kaya serat atau bisa juga memilih nasi merah dibandingkan nasi putih🍚.

📝Lakukan gerakan sehat untuk menstimulus pencernaan bayi

Pada bayi yang berusia kurang dari enam bulan, orang tua dapat merangsang keluarnya feses dengan melakukan gerakan pada kedua kakinya🦶. Caranya adalah dengan menempatkan bayi dalam posisi terlentang, kemudian menggerakkan kedua kakinya seperti sedang mengayuh sepeda.