post-title

Efek Sering Memukul Balita

Salah satu cara orang tua mendisiplinkan anak adalah dengan menghukum secara fisik, yaitu memukul badan si kecil. Akan tetapi, memukul justru memiliki banyak sekali dampak yang terjadi pada anak, tidak hanya sakit pada fisik si kecil setelah dipukul🖐️, namun juga psikologis anak juga dapat terkena dampaknya.


Apa yang terjadi jika anak sering dipukul dan dimarahi?

🧠Perkembangan otak terganggu

Jika orang tua beranggapan bahwa si kecil tidak mengerti situasi yang terjadi, maka ini merupakan anggapan yang kurang tepat. Menurut penelitian, anak yang kerap dipukul atau dimarahi akan membuat kecerdasan💭 yang si kecil miliki menjadi lebih rendah.

☁️Trauma

Anak yang sering dipukul atau dimarahi akan memiliki trauma akan perilaku yang ia dapatkan. Gejala anak dengan trauma biasanya akan kesusahan untuk tidur🛌🏻, selalu ketakutan, kemampuan mengingat terganggu, mudah marah, dan juga sering melamun.

🪞Cerminan orang tua

Anak merupakan cerminan orang tua. Jika anak sering dipukul atau dimarahi oleh orang tuanya, ia bisa terpengaruh menjadi bersikap agresif dan kasar juga. Hal ini disebabkan karena anak menganggap hal tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan karena melihat orang tuanya melakukan hal yang sama.


Apakah ada efek lainnya?

📖Sulit belajar

Anak yang sering dipukul atau dimarahi akan cenderung merasa takut untuk mencoba hal baru karena takut membuat kesalahan yang berujung dipukul atau dimarahi💢. Hal ini akan membuat anak sulit untuk mengembangkan dirinya untuk melakukan atau mempelajari hal baru.

🩹Melukai diri sendiri

Efek lainnya yang mungkin dialami anak jika sering dipukul atau dimarahi yaitu anak tidak hanya akan melampiaskan emosinya🗯️ pada orang lain, tetapi juga pada diri sendiri, salah satunya dengan cara melukai diri sendiri. Anak bahkan bisa juga melakukan percobaan bunuh diri sebagai pelampiasan emosinya.


Apakah ada cara mendisiplinkan anak tanpa memukul?

📝Peraturan bersama

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan anak tanpa menyakiti fisik yakni membuat peraturan bersama. Peraturan yang dibuat harus berdasarkan kesepatan🤝 antara orang tua dan anak agar anak bisa merasa ia juga memiliki tanggung jawab dan orang tua tidak perlu memukul si kecil.

❗Hukuman tanpa menyakiti

Saat anak melakukan kesalahan, beri hukuman yang sesuai dengan usia anak. Contohnya seperti menuliskan✍️ maaf di buku, membersihkan sesuatu, atau hal lainnya tanpa menyakiti fisik atau mental anak. Yang paling penting adalah bangun komunikasi dengan anak agar hubungan orang tua dan anak semakin dekat dan membuat anak menurut pada orang tua.