post-title

Bayi Bisa Marah?

Apakah Anda pernah melihat👀 si kecil tantrum atau marah? Kemarahan anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesal, ketidakmampuan mengungkapkan keinginannya, atau bahkan karena rasa lapar yang menyebabkan mereka merespon dengan menangis. Perilaku marah biasanya muncul pada bayi ketika berusia antara 12 hingga 18 bulan.


Mengapa si kecil marah?

🗓️Masa tantrum anak

Anak pada usia 1-2 tahun biasanya mengalami tantrum atau marah dengan cara menangis😭, menginjak, berteriak, melempar dan sebagainya. Menurut Yale Medicine Child Study Center, setiap tahunnya anak yang berusia di bawah 4 tahun rata-rata tantrum sebanyak 9 kali dan emosi akan semakin mereda saat ia masuk taman kanak-kanak.

💢Bayi merasa kesal

Banyak alasan bagi bayi untuk marah dan tantrum. Salah satunya saat ia sedang mengalami permasalahan dan harus menghadapinya, misalnya saat sedang bermain sesuatu yang tidak bisa ia lakukan. Selain itu, saat anak tidak dapat mengungkapkan isi pikirannya dan perasaannya🗯️ ke orang lain, ia akan merasa emosi dan menjadi marah.

📌Tidak mendapatkan sesuatu sesuai keinginan

Anak👧🏻 yang masih sulit mengungkapkan keinginan dan malah mendapat sesuatu yang tidak sesuai keinginannya pun juga dapat merasa marah. Contohnya seperti saat si kecil haus atau merasa lapar, namun tidak ada yang memberikan apa-apa atau justru salah memberikan hal lainnya.


Bagaimana menghadapi bayi marah?

💬Komunikasi

Jika bayi sedang emosi dan marah, namun masih belum bisa mengungkapkannya🗣️, orang tua dapat menyuarakan emosi yang dirasakan si kecil. Hal ini akan membuat si kecil merasa dimengerti dan juga untuk mengajarkan buah hati tentang kata-kata terkait perasaan yang nantinya bisa digunakan di kemudian hari. Dengan begitu, bayi akan merasa lebih tenang.

🛋️Memindahkan anak ke ruangan lain

Saat anak sedang tantrum di tempat umum, sebaiknya orang tua👨‍👦 memindahkan anak ke tempat lain agar tidak mengganggu orang lain dan bisa saja membuat anak lebih tenang. Setelah itu, Anda bisa membiarkan anak untuk mengeluarkan seluruh emosinya dan tidak lupa mencari tempat yang aman bagi anak dan orang tua.


Kapan harus konsultasi ke dokter?

👶🏻Tantrum secara terus-menerus

Apabila si kecil sering marah atau tantrum terus menerus tidak berhenti setiap hari, maka orang tua perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi ke dokter🏥 untuk memastikan ada atau tidaknya sakit yang terjadi pada si kecil.

🙅‍♀️Tantrum tanpa alasan

Orang tua sebaiknya membawa anak ke dokter🧑‍⚕️ apabila si kecil tiba-tiba tantrum tanpa alasan yang jelas. Jika orang tua tidak mengerti apa permasalahannya meskipun sudah mengecek sampai ke bagian tubuh si kecil, sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter untuk berkonsultasi karena dikhawatirkan anak dapat melukai diri atau orang lain saat tantrum.