Dalam waktu belakangan ini, anak tampak kesulitan saat makan dan kerap menolak makanan yang diberikan? Mungkin anak mengalami kondisi yang disebut Food Neophobia. Bagaimana cara mengatasi anak yang mengalami Food Neophobia🤔?
Kenali lebih dalam mengenai Food Neophobia
❓Apa yang dimaksud dengan Food Neophobia?
Food Neophobia adalah kondisi dimana anak memiliki ketakutan untuk mencoba makanan baru🍲. Hal ini dianggap sebagai hal yang wajar dalam proses tumbuh kembang anak dan memengaruhi sekitar 50% - 75% anak-anak. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak dengan usia antara 2 hingga 6 tahun dan memiliki kecenderungan untuk menghilang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi dewasa.
📝Perbedaan food neophobia dengan picky eater
Picky eater merujuk pada keadaan di mana seorang anak seringkali enggan menerima makanan yang tidak dikenal atau yang sudah dikenal sebelumnya karena tidak menyukai rasanya. Sebaliknya, food neophobia hanya melibatkan penolakan🙅♂️ terhadap makanan yang belum pernah dikenal oleh anak sebelumnya.
Bagaimana tips mengatasi anak yang mengalami food neophobia?
👨👧Berikan penjelasan makanan baru kepada anak
Anak-anak biasanya menggunakan indera sensorik, seperti perasaan, penciuman, dan penglihatan👀 untuk memahami makanan yang mereka makan. Oleh karena itu, disarankan untuk menjelaskan makanan baru kepada anak dengan cara yang kreatif dan juga memberikan informasi tentang nilai nutrisi yang terdapat dalam makanan tersebut.
✋Hindari memaksa anak
Disarankan bagi ibu👩🏻 untuk menghindari memaksa anak mencoba makanan baru, karena tindakan tersebut bisa menyebabkan anak menolak makanan yang diberikan dan bahkan dapat membuat anak menjadi picky eater.
📌Membuat kreasi makanan
Awali proses perkenalan makanan baru kepada anak dengan memberikan porsi kecil🥣. Selanjutnya, ibu dapat menyajikannya dengan menghadirkan menu kreatif supaya anak lebih semangat untuk makan. Bahkan, ibu dapat menyuguhkannya tanpa anak menyadari kehadiran makanan tersebut.
🍴Makan bersama anak
Membiasakan anak makan bersama dapat menjadi salah satu kebiasaan yang baik. Orang tua dapat memberikan contoh positif🌟 dengan secara aktif mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk merangsang minat anak mencoba makanan yang beragam.
✔️Memberikan contoh kepada anak
Anak-anak memiliki kecenderungan meniru tingkah laku orang yang berada di sekitar mereka sehingga dengan memberikan contoh yang baik dapat menjadi strategi yang efektif💯. Sebagai contoh, Ibu dapat mengonsumsi makanan yang hendak diberikan kepada anak terlebih dahulu di hadapannya sehingga anak terdorong untuk mencontoh dan bersedia mengonsumsi makanan tersebut.